BOGOR. Branding produk sangat penting termasuk produk pendidikan. Dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi IPB University agar dapat dengan mudah menjaring anak anak muda generasi Z untuk masuk ke IPB. Tak hanya itu, IPB sebagai produk institusi pendidikan yang saat ini dengan membranding diri menjadi IPB Univesity juga harus tahu positioning yang jelas dan punya keunikan tertentu. Hal itu disampaikan Ainul Yaqin, General Manager Personal Ware, PT Univeler Indonesia, Tbk pada seminar nasional 59 tahun IPB, Menjadi Kampus Pilhan Zilenial di Gedung Delta Sekolah Vokasi IPB di Jalan Pajajaran, Kota Bogor.
‘’Branding IPB sudah cukup bagus karena masuk top 500 universitas di dunia dan top 5 universitas di Indonesia. Tapi karena IPB sudah dibranding dengan IPB University, maka pertanyaannya apakah masyarakat sudah tahu dengan branding baru itu. Selama ini masyarakatnya tahunya IPB itu adalah pertanian, padahal sekarang tidak, IPB University punya FEM, Sekolah Bisnis. Jangan sampai masyarakat tidak tahu,’’kata Yaqin yang menjadi salah satu pembicara pada seminar yang digelar Himpunan Alumni (HA) IPB pada Selasa (7/12/2022) pagi.
Menurutnya yang paling utama dalam membranding sebuah produk termasuk universitas adalah awarness itu cukup tinggi. Setiap produk pasti memiliki target konsumen dan tujuan tertentu dengan produk itu. Untuk itu komunikasi dianggap sangat penting agar branding itu sendiri tercapai.
Sementara pembicara lainnya, Simon Jonatan, Direktur PT Swara Gangsing sebuah perusahaan yang bergerak di bidang strategi marketing, branding, aktivitas ATL & BTL, pada seminar ini, secara rinci memaparkan bagaimana meluncurkan produk baru hingga bisa memenangkan hati customer. Tagline sebuah produk sambung Simon sangatlah penting untuk bisa memenangkan hati konsumen. Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB itu pun sedikit mengkritik tagline yang saat ini digaungkan oleh IPB University yang dinilai agak kurang mengena untuk kalangan Zilenial.