Nasib Nelangsa Pejuang Keluarga

Oleh: Khairunnas

Kali ini saya ingin melanjutkan cerita tentang Paijo, pria muda yang saya jumpai di Rumah Makan Padang itu. Setelah bercerita mengenai perjuangannya mencari kerja hingga ke luar negeri, Paijo kemudian berkisah tentang lika liku kehidupannya setelah kembali ke Tanah Air.

Harapan hidup sejahtera dengan bekerja di luar negeri harus dikubur oleh Paijo. Selama dua tahun menjadi anak buah kapal, tak terlihat kemapanan ekonomi akan menghampirinya. Paijo akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan memikirkan pekerjaan apa lagi yang harus dilakukannya untuk mewujudkan hidup yang berkecukupan.

Di kampung halaman inilah awal nasib nelangsa menimpa Paijo. Sebagai anak lelaki yang sudah tumbuh dewasa, orang tua Paijo ingin melihat anaknya segera menikah. Keinginan ini tentu sesuatu yang wajar bagi semua orang tua. Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya menikah dan hidup bahagia?

Baca Juga  Akhirnya Tokoh Pejuang Asal Kota Sukabumi KH. Ahmad Sanusi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Namun, bagi Paijo keinginan orang tua ini bukanlah sesuatu yang mudah baginya. Selama bekerja di luar negeri dia tidak sempat untuk mendekati seorang gadis. Waktunya habis untuk bekerja di kapal yang hampir saban hari mengharungi samudera luas.

Tetapi, sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, Paijo sangat ingin memenuhi harapan orang tuanya itu. Sampailah suatu saat dia berkenalan dengan seorang gadis dari kampungnya melalui media sosial. Gadis itu bekerja di Jakarta sebagai Asisten Rumah Tangga. Untuk ukuran Paijo, gadis itu sungguh menarik baginya. Bunga cinta pun tumbuh di hatinya dan ingin segera bertemu dan berkenalan dengan sang pujaan hati.

Paijo pun memutuskan untuk berangkat ke Jakarta. Dia tinggal sementara di rumah seorang perantau asal kampung halamannya yang kebetulan masih memiliki hubungan saudara dengan sang pujaan hati. Melalui saudara gadis itulah Paijo bisa mengenal lebih dekat dengan sang pujaan hati.

Pos terkait