SANGA.ID. Tantangan wali kota dari masa ke masa adalah satu sisi semua ingin harmoni, namun disisi lain perubahan itu keniscayaan.
“Tidak mungkin tidak berubah, kalau terlalu menjaga harmoni maka tidak ada perubahan, namun jika terlalu mendorong perubahan tanpa bisa membangun harmoni, maka akan terjadi gejolak. Itu intinya,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya saat Morning Coffee Bersama Komisi Hubungan Antar Agama dan kepercayaan Keuskupan Bogor di Aula Gedung Maria, Komplek Gereja Katedral, Jalan Kapten Muslihat, Sabtu (11/3/2023).
Untuk itu kata dia, dibutuhkan kebersamaan semua pihak dan racikan yang pas untuk membangun harmoni dan mendorong perubahan terus menerus.
Selain kerja keras semua pihak untuk bersama-sama menguatkan ‘jahitan-jahitan’ antar elemen yang membuat Kota Bogor tetap harmoni dan menjaga kondusifitas, Bima Arya juga menegaskan untuk tidak mencampur adukan antara kebutuhan dan kepentingan.
Jelang tahun politik, Bima Arya meyakini Kota Bogor telah memiliki pondasi yang kuat dan cara untuk menyelesaikan persoalan yang dipelajari dari waktu ke waktu dan dari kasus per kasus.
Jajaran Forkopimda di Kota Bogor menurut Bima Arya adalah bukan ‘kaleng-kaleng’. Dan itu bisa dilihat banyaknya alumni Kota Bogor yang memiliki karir cemerlang, terbaru adalah Pangdam Jaya.