SANGA.ID. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, orang-orang kini dapat merasakan pengaruhnya dalam berbagai tujuan. Pengaruh tersebut ternyata juga dapat dirasakan oleh industri kreatif, tak terkecuali di bidang musik. Hal ini membuat orang-orang lebih mudah menikmati karya-karya dari para musisi melalui dunia maya seperti YouTube, Spotify, dan layanan mendengarkan musik lainnya. Hal ini membuat rilisan fisik seakan ditinggalkan oleh penikmatnya.
Menariknya, pelaku-pelaku rilisan fisik selalu memiliki jalannya untuk terus eksis di industri ini di tengah gempuran kemajuan teknologi. Seperti La-La Records yang baru saja mengumumkan kerja samanya dengan sebuah label rekaman REDROSE Records yang menaungi salah satu diva Indonesia, Isyana Sarasvati. Kerja sama antara kedua pihak ini menghasilkan sebuah piringan hitam untuk EP Isyana Sarasvati yang berjudul “my Mystery”.
Bagi La-La Records sendiri, musisi sekaliber Isyana Sarasvati memang sudah selayaknya memiliki rekaman fisik untuk karyanya yang luar biasa. Mereka menganggap bahwa produksi rekaman fisik EP “my Mystery” dalam bentuk vinyl adalah salah satu cara mereka mengapresiasi musik indah sang diva. “Isyana Sarasvati sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi untuk karya-karyanya dalam berbagai hal, salah satunya adalah dengan memiliki sebuah piringan hitam untuk dikoleksi atau bahkan didengarkan menggunakan cara yang berbeda dari yang biasanya,” jelas pihak La-La Records.
Rilisan fisik vinyl EP ini sendiri akan dicetak dalam 2 versi yakni versi Indonesia dan juga versi Internasional. Kedua versi tersebut masing-masing akan dijual dalam berbeda warna dan juga berbeda kemasan, berisi enam buah lagu.
“Senang banget karena bisa punya vinyl itu sebenarnya sudah cita-cita banget dari aku pertama kali berkarya dan merupakan salah satu cita-cita musisi juga. Sekarang—setelah hampir sepuluh tahun berkarya—akhirnya rilis vinyl karya sendiri. Semoga teman-teman juga bisa memiliki dan ikut menikmati hasil dari vinyl-nya,” cerita Isyana Sarasvati.
Ia kemudian melanjutkan: “Proses menggarapnya menyenangkan, aku juga ikut terlibat dalam desainnya, ikut memberikan masukan-masukan, jadi pasti masih terasa personalnya. Doain saja kalau karya-karya yang lainnya juga dirilis dalam format vinyl.”
