SANGA.ID. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Bogor tahun 2023 – 2028 di Ruang Studio PWK, Gedung Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Rabu (13/9/2023).
Dalam kegiatan tersebut hadir tim teknis KRB, BMKG wilayah Jawa Barat, IPB University, PMBG dan BBWS Ciliwung – Cisadane.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah saat membuka kegiatan menyampaikan, kajian risiko bencana merupakan hal penting karena Kota Bogor memerlukan resilience atau ketangguhan terhadap potensi bencana.
Dari data 2017, 2018, 2019 hingga 2020, data bencana alam di Kota Bogor cukup tinggi.
“Sehingga kota ini perlu resilience daya tahan bencana. Jadi daya tahan ini tidak hanya pada survei lapangan. Jadi kita melihat juga mitigasi apa yang harus kita lakukan, kemudian jalur evakuasi dan sebagainya,” katanya.
Dengan melihat data potensi bencana, dan bencana alam yang pernah terjadi di Kota Bogor dengan melibatkan para ahli dari akademisi dan instansi terkait, Kota Bogor mencoba mempelajari dan menyusun dokumen KRB sehingga bisa melihat Kota Bogor lebih detail dari sisi kerawanan bencana.