Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Memanggil Wartawan Indonesia Mengikuti Anugerah Adinegoro

PWI

Sementara itu, Adiwarsita sebagai anak Adinegoro mengatakan ayahnya adalah seorang jurnalis yang konsisten dalam berkarya, memiliki integritas tinggi, serta dedikasi tinggi terhadap bidang jurnalistik.

Nara sumber lain, Priyambodo RH mengatakan bahwa dari hasil temuannya bersama Lembaga Pers Dr Soetomo, sedikitnya ada 25 buku karya Adinegoro yang diterbitkan dan isinya masih mewakili zaman. “Misalnya buku Falsafah Ratu Dunia terbitan Balai Pustaka tahun 1948. Beliau mengatakan pers kerap disebut ratu dunia tapi sebenarnya pers cuma alat karena yang terpenting adalah public opinion.

Para wartawan perlu mengenal dengan baik sosok Adinegoro melalui buku dan tulisan lepasnya yang penuh nasehat agar wartawan paham dan pandai mengenal kepentingan umum atau kepentingan pribadinya.

Baca Juga  Sidak ke Simpang Gunung Batu, Bima Arya Ingatkan Petugas Tidak Boleh Telat dan Kurang

“Wartawan jangan merasa cerdas karena modalnya hanya 5 W plus 1 H dan tidak bisa memihak apalagi mau menyenangkan semua orang. Kalau ingin menyenangkan semua orang jadi pemain tonil saja,” kata Priyambodo.

Semua buku karyanya bisa menjadi bekal wartawan dalam mendalami profesinya karena Adinegoro seseorang yang multitalenta dan juga memiliki kemampuan berpikir mendahului zaman atau futurologi. Dia juga pandai menuangkan artikel perjalanannya (travel writing) dan persoalan perempuan dan anak. (*)

Pos terkait