“Saya titip pengelolaan Masjid Agung Al Isra Kota Bogor. Insya Allah saya siap dan bersedia kalau diberi kepercayaan menjadi salah satu dewan penyantun bersama-sama para tokoh Kota Bogor lainnya. Pada kesempatan ini, izinkan saya meminta maaf atas tindakan maupun ucapan saya dan tim, melakukan yang tidak baik yang kurang berkenan, karena tidak semua berjalan dengan baik, tidak semuanya sempurna, ada kalanya khilaf dan adakalanya sengaja. Atas nama keluarga, sahabat, saya minta maaf apabila tidak cukup memberikan keteladanan, perhatian, terima kasih bagi yang telah mewakafkan diri dan mengorbankan waktunya,” kata Bima Arya saat memimpin briefing staf di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (16/4/2024).
Selama 10 tahun memimpin Kota Bogor, Bima Arya berusaha secara maksimal memimpin dengan nilai. Menurut dirinya, seorang pemimpin harus menetapkan yang paling ideal dan menetapkan ambang batas toleransi, mana yang tidak boleh, mana yang haram dan mana yang halal.
Cinta kepada Kota Bogor diakui Bima Arya menjadi satu modal yang membuatnya mampu bertahan dalam menghadapi warga yang berkeras maupun berdamai dengan birokrasi. Modal tersebut juga diharapkan Bima Arya menjadi bekal jajaran Pemkot untuk terus mengabdi di Kota Bogor.