Ciptakan Pelayanan Kesehatan Yang Berkeadilan, RSUD Kota Bogor Gratiskan Pasien Dhuafa

Kota Bogor

SANGA.ID. Hidup bahagia dan sehat di usia senja adalah mimpi setiap manusia. Namun tidak semua orang bisa seberuntung itu. Sumiyati (40), contohnya. Wanita paruh baya ini tinggal sebatang kara di Kota Bogor. Tanpa sanak saudara, Ia harus berjuang melanjutkan hidupnya menjadi buruh kopi keliling di sekitaran alun-alun Bogor. Hasilnya, memang tidak seberapa. Namun cukup bagi Sumiyati untuk melanjutkan hidup.

Saat malam tiba, Sumiyati harus beristirahat di sekitar emperan toko Jalan Dewi Sartika. Dinginnya angin malam dan gemericik tetesan hujan menjadi teman saat mata Sumiyati terpejam. Senin (13/2) malam, peristiwa memilukan pun menimpanya. Sumiyati tertabrak kendaraan roda dua saat sedang asik berbincang dengan teman lelaki yang baru dikenalnya beberapa hari lalu.

Baca Juga  Bupati Zaki Fokuskan KUPA dan PPAS ke Penuntasan Program Infrastruktur yang Tertunda

Sumiyati terpental sejauh dua meter. Bagian kakinya yang tertabrak membuat kepalanya mendarat terlebih dahulu hingga mencium aspal. Sementara pengedara roda dua yang menabraknya memilih melarikan diri. Dalam keadaan tak sadarkan diri, Sumiyati dilarikan oleh teman pria-nya ke IGD RSUD Kota Bogor. Nahasnya, usai mengantar Sumiyati, pria tersebut justru membawa kabur tas milik wanita kelahiran Kebumen itu.

“Tas saya dibawa kabur. Isinya HP dan uang setoran hasil jualan kopi,” terang Sumiyati saat ditanya staf Humas RSUD usai sadarkan diri setelah mendapatkan perawatan medis.

Pos terkait